Teman saya ingin mulai berlari. Tetapi berbagai cerita menghantuinya.

“Nanti kram, lho.” (semacam kontraksi otot)

“Form larinya harus benar.” (setahu saya kalau kaki kanan ke depan, kaki kiri di belakang; kalau duaduanya ke depan, itu namanya loncat)

“Hati-hati aging.” (mungkin takut si pelari awet muda)

Saya bertanya, siapa sih yang ngomong?

“Katanya.”

Nya bukan pelari, tetapi sok tahu. (Nya paham gak sih apa yang dia ucapkan?)

***

Teman saya ingin mulai berinvestasi. Tetapi berbagai cerita menghantuinya.

“Nanti stress, lho.” (semacam kontraksi otak)

“Ilmu investasinya harus pintar.” (setahu saya kalau beli saham, simpan saja tidur tenang; kalau warawiri sanasini, itu namanya spekulasi)

“Hati-hati rugi.” (mungkin takut si investor untung)

Saya bertanya, siapa sih yang ngomong?

“Katanya.”

Nya bukan investor, tetapi sok tahu. (Nya paham gak sih apa yang dia ucapkan?)

***

Teman saya ingin…

Teman saya…

Teman…

“Ingat, jangan pernah percaya siapa pun yang tidak kita pahami ucapannya. Apalagi yang mengatakannya pun tidak memahami apa yang diucapkannya.” ~ Memahami Dua Dunia, hal. 21, SSfaSI

NH

Posted by:Nicky Hogan

Nicky menjalani hidup limapuluh tahun, gemar berlari empatpuluh tahun, merambah alam tigapuluh tahun, bekerja di pasar modal duapuluh tahun, suka menulis sepuluh tahun. Dan inilah tulisannya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.