Saya punya teman agen asuransi jiwa. Saada, sebut saja begitu. (Dia bilang nama itu artinya helpful.) Teman lama, lama sekali, tigapuluh tahun lebih (Memangnya umurmu sekarang berapa, Om?). Menjual asuransi ke saya, juga sudah puluhan tahun. Yang saya salute adalah dia hanya menjual asuransi yang sesuai dengan kebutuhan saya. Saada peduli. Hanya whole life, yang kalau ada apaapa dengan saya, ahli waris saya paling tidak bisa bernafas lega sedikit, ada sesuatu yang ditinggalkan. Kalau asuransi yang dibundling dengan investasi? Nope, dia mengerti itu bukan kebutuhan saya darinya. Dia tidak pernah menawarkan, tidak sama sekali. Makanya saya suka Saada.
Adede, anggap saja begitu namanya. (Konon artinya ngetop.) Bukan teman saya. Tapi seorang agen asuransi jiwa juga, agen teman saya yang lain. Teman saya yang lain itu kewalahan, dan ngefek ke saya, kewalahannya. Sudah beli link-link an campuran asuransi dan investasi, diminta top up lagi, dan lagi, dan lagi. Masalahnya, teman saya mau cukupkan link-link an itu, dan mau mulai investasi sendiri, reksadana dan saham. Masalahnya lagi, Adede tidak peduli. Atau terlalu peduli malah, “nanti gada yang mantau”. Probabilitanya, dia gak ngerti arti definisi investasi, atau dia gak peduli, yang penting komisi dagangannya lancar, atau keduaduanya.
Begitulah kita, kebanyakan kita. Egosentris. Yang penting kepentingan kita, kepentingan orang lain nomor sekian. Kita lebih sering menjadi Adede, daripada menjadi Saada. (Mau) ngetop, tapi gak helpful. Gitu deh.
NH