Ibu,
Biasanya aku mengunjungimu malam pukul tujuh sebulan sekali duakali
Kita duduk berhadap-hadapan di meja yang menyimpan banyak kenangan itu
Menikmati tatapanmu setiap kali aku melahap semangkuk penuh bubur nasi
Kebersamaan, kebahagiaan, rasa syukur yang masih disajikan oleh sang waktu
Ibu,
Hari-hari ini, mohon izinkan aku tidak datang menemuimu dahulu
Melewatkan waktu masing-masing dari jarak yang harusnya tak jauh
Istilah pembawa-virus, tidak pernah kutahu apakah sedang ada padaku
Dan aku tak boleh sekali-kali merisikokan tubuh rentamu
Ibu,
Tidak ada kata terindah yang pantas melintas di matamu
Tidak ada kata terbaik yang layak dibisikkan ke telingamu
Tidak ada kata mampu menggantikan kunjungan anak ke seorang ibu
Ibu,
Maafkan aku
Ketika sekarang Ibu sedang rindu,
Ibu tahu aku
NH