Ibu,

Biasanya aku mengunjungimu malam pukul tujuh sebulan sekali duakali
Kita duduk berhadap-hadapan di meja yang menyimpan banyak kenangan itu
Menikmati tatapanmu setiap kali aku melahap semangkuk penuh bubur nasi
Kebersamaan, kebahagiaan, rasa syukur yang masih disajikan oleh sang waktu

Ibu,

Hari-hari ini, mohon izinkan aku tidak datang menemuimu dahulu
Melewatkan waktu masing-masing dari jarak yang harusnya tak jauh
Istilah pembawa-virus, tidak pernah kutahu apakah sedang ada padaku
Dan aku tak boleh sekali-kali merisikokan tubuh rentamu

Ibu,

Tidak ada kata terindah yang pantas melintas di matamu
Tidak ada kata terbaik yang layak dibisikkan ke telingamu
Tidak ada kata mampu menggantikan kunjungan anak ke seorang ibu

Ibu,

Maafkan aku
Ketika sekarang Ibu sedang rindu,
Ibu tahu aku

NH

Posted by:Nicky Hogan

Nicky menjalani hidup limapuluh tahun, gemar berlari empatpuluh tahun, merambah alam tigapuluh tahun, bekerja di pasar modal duapuluh tahun, suka menulis sepuluh tahun. Dan inilah tulisannya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.