“When you want to give up, remember why you started.”

Ketika di suatu waktu dahulu, kita memulai investasi di pasar modal, saham dan reksadana, kita menaruh dana-idle jangka panjang kita. Mungkin untuk lima atau sepuluh atau duapuluh atau lebih tahun, dengan harapan dana akan berkembang, dengan seribu doa sejuta mimpi. Sekarang mungkin sudah lima tahun, lalu kenapa begini?

Ya, sebuah kenyataan pahit. Bukan, bukan karena kesalahan kita telah memulainya. (“Jangan pernah berpikir begitu.”) Hanya saja kita mengerti situasi saat ini, saat prioritas dunia diletakkan pada keselamatan manusia, orang per orang. Pasar modal dunia hanya di nomor sekian, dan karenanya ditinggalkan, sementara. Harta tanpa nyawa, apalah artinya, bukan? Lalu, “time to buy”-kah?

Discount gede-gedean? Harga sedang murah-murahnya? Selalu ada peluang di setiap bencana? Kesempatan tidak datang dua kali? Untuk sebagian orang tertentu, terdengar menarik. Berani menangkap pisau-jatuh, dengan persediaan dana melimpah, sembari menunggu dunia segera pulih. Sementara, untuk sebagian yang lain?

Kita tidak pernah boleh diajarkan untuk berspekulasi. Sejak awal. Pun untuk saat-saat ini. Ingatkah tujuan kita ketika memulainya di suatu waktu dahulu? Tetaplah teguh, investasi saja. Dan mari realistis. Simpan saja dulu dana kita yang tidak seberapa, untuk melewati hari-hari kelabu ini, untuk sanak-keluarga, untuk teman-kerabat, juga untuk sesama yang jauh lebih butuh.

NH

Posted by:Nicky Hogan

Nicky menjalani hidup limapuluh tahun, gemar berlari empatpuluh tahun, merambah alam tigapuluh tahun, bekerja di pasar modal duapuluh tahun, suka menulis sepuluh tahun. Dan inilah tulisannya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.