Sesekali aku harus mencari bidang tanah datar -dan rindang- di pinggir jalan aspal, untuk berhenti. Berdiri sejenak. Tidak mampu melangkah, hanya berharap dapat mengendurkan sedikit otot-otot paha dan betis yang terus mengeras. Lalu melanjutkan langkah dengan postur semakin membungkuk, kepala tertunduk dalam. Petugas fisio yang melintas, sempat menepi untuk memastikan kondisi baik-baik saja. Mungkin aku akan butuh bantuan mereka nanti di check point depan. Atau mungkin juga tidak. Aku sangat jarang atau nyaris tidak pernah berurusan serius dengan fisioterapis di setiap kegiatan lari jauh.
Read More