Menanjak dan terus menanjak, dan ujung atasnya adalah Everest Climbers Memorial, sebuah lokasi tempat mengenang para pendaki dan sherpa yang meninggal dunia di kawasan Pegunungan Himalaya. Batu monumen berbagai bentuk, dimana-mana, begitu banyak. Dingin, putih dan berkabut. Nuansa kesedihan terasa.
Beberapa tulisan di antaranya terbaca, kematian justru menjemput ketika perjalanan turun setelah mencapai puncak. Atau separuhnya malah, mungkin. (“Apakah ketika setelah mencapai puncak, eforia kebahagiaan membuat kita tidak lagi hati-hati, ataukah capaian tertinggi hidup seolah membuat kita tidak butuh lagi sebuah kehidupan? Entahlah.”)
Read More