Anda pernah baca atau dengar data ini? Indonesia adalah negara dengan masyarakat paling dermawan di dunia. What?! Charities Aid Foundation (CAF) menempatkan kita di rangking 2, dua. Di antara 139 negara yang masyarakatnya paling sering berdonasi. Waow bukan?! Di peringkat 10 besar, Indonesia di atas Selandia Baru dan Australia, Amerika Serikat dan Kanada, Irlandia dan Belanda, serta Uni Emirat Arab. Satu lagi di bawah kita persis, Kenya. Di atas kita, Myanmar.

Di antara 10 besar itu, skor kita dalam hal menolong orang asing paling rendah. (Nah, hati-hati dengan pelajaran sekolah yang mengatakan kita adalah bangsa yang ramah. Teman saya pernah melemparkan joke ini. Kita ramah? Klaim siapa itu? Klaim kita sendiri? Pintar juga teman saya, dan sedikit terbukti sekarang.) Namun jangan khawatir, dalam hal mendonasikan uang, kita ada di urutan kedua, di atas semua yang lain, kecuali Myanmar. Dan terakhir, dalam hal menjadi sukarelawan, Indonesia menempati posisi teratas. Keren.

Para pelari yang baru ataupun sering berlari dalam charity run perlu tahu data di atas. Supaya tidak patah semangat setiap kali mencari donasi, betapapun beratnya urusan yang satu ini. Bahkan terkadang lebih berat dari larinya itu sendiri, termasuk lari ultra ratusan kilometer dari satu kota ke kota lain. Berat memang beban tugas mereka, kalau niatnya betul benar mau berlari sekaligus mencari donasi. (Gak boleh mau “enjoy” larinya saja tapi urusan cari donasinya dicuekin, dinomorduakan, dosa lho itu.)

Masa pencarian donasi merupakan masa-masa permainan perasaan yang tidak enteng memang. Perasaan naik turun, sedih senang, bersorak merengut. Harus mengais dan mengemis donasi dengan berbagai cara (halal tentunya) sebelum berlari. Menelpon kirikanan, mengirim pesan depanbelakang, bertemu orang atasbawah, bicara blablabla, merayu berbungabunga, kampanye nyaringlengking, toh kadang tidak juga menghasilkan, atau tidak banyak menghasilkan. Beberapa teman lari yang passionate juga menempuh cara lain, jualan topilah, kaoslah, kue nastarlah, barang bekaslah dan lain-lainlah yang didedikasikan untuk donasi. Luar biasa. Dua jempol untuk mereka!

Satu lagi, sosmed. Ini media yang bertubitubi diposting, dijadikan ajang kampanye. Hasilnya? Dapat like dan love bertubi-tubi juga. Itu saja. Stop. (Hiks, sayangnya like dan love gak bisa dipakai buat bayar uang sekolah dan beli buku pelajaran anakanak itu, Sayang…) Don’t get me wrong, memang lumayan untuk membesarkan hati juga sih. Dan kalau beruntung, akan ada saja friends dan followers yang terinfo dan tergerak hatinya berdonasi setelah membaca, walaupun kecil (jumlahnya ya, bukan donasinya.) Jadi tetaplah bersosmed. Dan tetaplah ngelike dan ngelove.

(Kenapa? Saya punya cerita teman punya teman yang pernah mendapatkan donatur yang mengkonversi seluruh likenya menjadi rupiah untuk donasi satu charity run. Oh my, dunia maya memang kadang menakjubkan dan tak terduga ya. Terimakasih YouKnowWho.)

Betapapun beratnya, Sahabat Runners, kita sudah di jalan yang benar kok. Ingat data di awal tadi, masyarakat Indonesia dermawan! Bayangkan mana ada olah raga yang mampu menghimpun dana sosial sedemikian besar, ratusan juta hingga milyaran rupiah. (Saya tak tahu, mungkin ada cabang olah raga lain ya? Golf misalnya?) Tetapi kalau bicara magnitudenya, melibatkan ratusan hingga ribuan donatur, charity run tentu saja sulit ditandingi. Jadi teruslah berlari, teruslah berlari untuk berdonasi.

Untuk kita-kita, marilah terus berdonasi. Bukan supaya Indonesia naik menjadi nomor satu (gak penting itu), tetapi seperti kata bijak ini, “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya”. Oh ya, World Giving Index yang dirilis di atas adalah untuk tahun 2017. Saya membacanya di bulan September, hampir setahun yang lalu. Kita belum berubah kan? Masih Indonesia kan? Masih dermawan juga kan? 😊

NH

Posted by:Nicky Hogan

Nicky menjalani hidup limapuluh tahun, gemar berlari empatpuluh tahun, merambah alam tigapuluh tahun, bekerja di pasar modal duapuluh tahun, suka menulis sepuluh tahun. Dan inilah tulisannya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.