Ada 35 jam sepanjang Jogjakarta dan Semarang
Ada 3 jam rebah tumbang tidur di manamana
Ada berkalikali memejamkan mata lelah sembari melangkah
Apa yang kau cari?
Apa yang kau dapatkan?
Ada Ibu yang menyajikan nasi putih disiram soto ayam panas, dan teh manis tak-usah-bayar
Penuh kasih memandang ke dalam mata
Dan menggenggam dengan kedua tangannya, “Semoga selamat sampai tujuan…”
Sepotong cerita sore sejuk yang mulai gelap
Ada kulit ari yang terkelupas luka perih menyiksa
Ada kuku dan jari kaki yang merintih tiada henti
Dan bertanya sampai kapankah ini dan teruskah begini
Ada suara katak dan ayam berkokok
(Kapan terakhir Kamu mendengarnya?)
Ada tanjakan tak berujung tanpa sedikitpun belas kasihan
Dan turunan yang tak lagi menyenangkan
Seperti semuanya, sebentar lagi dilupakan
Ada sungguh rasa bersalah dibekap haru
(Maafkan Aku!)
Tidakkah selalu saja merepotkan, tidakkah selalu saja mengganggu
Setiap tahun, satu dua terus seperti itu
Menunduk tak sanggup menengadah di jalan aspal beton dalam matahari yang panas
Ada pertanyaan, perlukah?
Ada terngiang, tak ada kerjaan!
Itulah hantu sesungguhnya di malam gelap hitam pekat
Belum tentu, mungkin juga itu malaikat bakal penyelamat
Ada super hero yang kecele
Bermimpi bertemu anak-anak di akhir perjalanan, berbagi bahagia
Dan nyatanya bolong, mereka tak ada
Antiklimaks.
NH
Akhirnya terbit tulisannya 😁
Ada kerasa kyk sedikit kosong, apa masih kecapekan Pak pas nulis ini? 😁😁
LikeLike
Hahaha gimana yaaa… 🤔
LikeLike