Year: 2045
Venue: World Online University Plenary Hall
Attendance: 2.551 (2.453 by CatseyeOnlineTech from 67 countries)
Gadis bertoga di atas panggung menatap wajah ibunya yang duduk di kursi baris depan, bibir tipisnya bergerak.
“Ibu adalah pahlawanku. Pahlawan keluarga kami. Pekerjaan ayah, love you Dad, bisnis ayah, berkali-kali jatuh bangun, meninggalkan lubang menganga di ekonomi keluarga kami. Termasuk ancaman kelangsungan pendidikan aku dan adikku. Dan setiap kali, ibulah juru selamat yang tampil dengan kantong Doraemon, julukan ibu yang diambil dari dongeng kartun klasik akhir abad lalu.”
Mata wanita di kursi baris depan itu berkaca-kaca, memandang sayang putri sulungnya di atas panggung.
“Aku selalu ingat cerita ibu. Ketika ibu masih gadis dulu, tahun 2020, seperti kita semua ingat, pandemi yang pernah melanda dunia kita, telah memaksa manusia berkurung diri di rumah selama beberapa bulan. Termasuk bekerja dari rumah, istilah mereka dulu, work from home. Cikal bakal sekolah online kita sekarang. Terlepas dari derita umat manusia, ibu mengatakan, masa itu juga mengajarkan dan memberikan banyak momentum untuk setiap orang kembali ke diri sendiri, instropeksi dan merenung. Tak terkecuali ibu. Dan seperti cerita ibu, setelah berpikir lebih dalam, ibu akhirnya mengambil satu keputusan kecil.”
Suami wanita yang duduk di sampingnya merengkuh bahu istrinya, sebuah ungkapan berlimpah terima kasih. Putra bungsu di sisi kirinya menggenggam jarinya, erat dan hangat.
“Ibu mulai menjadi seorang investor saham. Terdengar biasa saat ini, terdengar primitif membayangkan orang-orang yang tidak menjadi investor saat itu. Tetapi itulah kenyataannya. Sebuah keputusan kecil, yang nyatanya telah menyelamatkan keuangan kami, keluarga kami. Menyelamatkan pendidikan aku dan adikku. Hingga memberiku kesempatan berdiri di sini, saat ini, sebagai seorang lulusan terbaik. Terimakasih ibu.”
(Catatan: Cerita imajiner yang terinspirasi dari kisah nyata seorang gadis)
NH