AAHH, EMANG DASARNYA ELO ORANG DOYAN AJA

*beneran dari kisah nyata, februari 2022

(“Di dunia ini, atau di Indonesia tercinta kita ini, lebih banyak manakah, orang yang serakah ataukah orang yang lugu?” ~ Bodong, Maret 2018)

penasaran:
“Darimana elo kenal “investasi” model gitu?”
Bokap gue. Bokap gue dikenalin sama tante gue dong.

kaget:
“Ajegile!”
Tapi bokap gue dah ingetin kok, “Tau kan investasi model gini, jadi jangan lama-lama naroh duitnya.”

takjub:
“Hebat kali bokap elo. Terus?”
Ya boncoslah, duit gue dibawa kabur semua.

sarkas:
“Sama bokap elo?”
Yeay, bukaannn, sama tuh bajingan-bajinganlah. Jadi itu beneran money game, skema ponzi, bodong, judi gitu ya?

dongkol:
“Lha, bokap elo aja di awal dah wanti-wanti sendiri gitu.”
Gara-gara keburu ditutup pemerintah juga sih. Mestinya kan jangan ditutup dulu, tunggu pada cair dulu duitnya.

sengit:
“Gundul elo! Itu pan penipuan. At the very first time ya harus ditutup.”
Hmm…

kalem:
“Makanya…”
Stop, paham, gue dah dapat pelajaran. Lain kali gak bakalan serakah lagi.

lega:
“Syukur deh.”
Naruh duitnya bakal gue pendekin waktunya.

Gubrak! *bodoamatdah

Di dunia ini, atau di Indonesia tercinta kita ini, lebih banyak manakah, orang yang lugu ataukah orang yang serakah?

Read More

SUKA BACA

“Tidak ada jalan pintas menuju kaya.” Kalau gak setuju, jangan diterusin bacanya. Kita pinjam istilah “split-second syndrome”-nya Malcolm Gladwell, siapa tahu nyambung. Begini kira-kira. Kesalahan terlalu mudah dimaklumi sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari. Kenyataan pahit seolah sulit dihentikan dan dikendalikan, dianggap sudah terlalu biasa. “Korban investasi bodong, atau binomo, atau robot tralala, dan sejuta…

Read More

SENANG

Senang. Siapa tidak senang dengan banyaknya tambahan jumlah investor baru di pasar modal tahun lalu? Tiga juta enam ratus tujuh puluh ribu investor baru reksa dana dan satu juta tujuh ratus enam puluh ribu investor baru saham. Naik lebih dari seratus persen dibandingkan dengan tahun 2020. Lonjakan yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, menembus angka sepuluh juta total investor pasar modal Indonesia. Semua senang.

Read More

TERLANJUR SAYANG

Investor yang membeli saham (dan reksa dana) dengan harapan uangnya tidak dikonsumtifkan (diboroskan), dan tidak tergerus inflasi (nilainya menurun), yang berinvestasi untuk simpanan bekal rencana nikah, punya bayi, anak sekolah dan kuliah, hingga keinginan pensiun tua makmur, plus mimpi indah financial freedom, jelas sudah, itulah “mengamankan aset”, mengubah bentuk aset uang anda yang rentan ke bentuk instrumen lain, untuk tujuan mengamankan. Kenaikan harga saham, plus dividen berkala, menjadi harapan agar mampu menaikkan (baca: mengamankan) nilai asetnya, untuk nantinya cukup menutupi semua kebutuhan keluarga dan kehidupan, serta mimpi masa depan di kemudian hari. (Syukur-syukur semesta berbaik hati, ada hasil lebih.) Itulah yang namanya investasi. Itulah pengertian mengamankan aset. Titik. Sederhana.

Read More