Ayah salah karena berpikir bahwa isu ODGJ -dalam foto dan tulisan- akan menarik orang-orang untuk mengetahui lebih jauh. Nyatanya, Ayah naif. Apa kepentingannya orang-orang dengan isu itu? Apa perlunya orang-orang menengok buku “mewah” yang dicetak susah payah itu? (Lain ceritanya dengan SupirOnLine -yang nyambi di antara shift kerjanya di restoran fast food- yang minggu lalu mengantarkan Ayah, ketika mendengar kata ODGJ di percakapan Ayah di HP, dia lantas bercerita tentang abangnya yang juga “sakit”, dua kali sempat masuk RSJ Grogol, rutin merawat -diselingi paksaan dan rayuan- agar Abangnya mau minum obat, di tengah penyakitnya yang tak kunjung sembuh.)
Read More