Lambaian tangan ditambah klakson dari pengendara sepeda motor di arah seberang jalan menyadarkanku. Aku tahu persis apa maksudnya. Jalanku memang sempoyongan tak beraturan didera kantuk hebat yang tak tertahankan dan pengendara motor itu pasti tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padaku, disambar truk-truk pasir yang melaju di belakangku.

Akhirnya aku memilih mengeluarkan earphone dari tas punggung dan mulai memutar musik. Aku menyerah, untuk hal yang sebelumnya tak pernah sekalipun kulakukan selama mengikuti race ataupun event lari, kecuali saat latihan lari, itupun kalau sendirian.

“…I was so sick and tired of livin’ a lie
I was wishin’ I would die.

And how high can you fly with broken wings? 
Life’s journey not a destination 
And I just can’t tell just what tomorrow brings…”

Lengkingan Steven Tyler ternyata tidak juga cukup mengusir kantuk berat ini. Berlari dan berjalan sekitar 125KM, sudah menguras habis seluruh alam sadarku. Yang tersisa hanya kantuk itu saja. Sejak start malam sebelumnya, Sabtu 00:00 di SOS Village Cibubur, sekitar 29 jam lalu, praktis hanya merasakan tidur tidak lebih dari 3 jam, itupun terbagi-bagi antara hanya 15 menit hingga 1 jam lebih.

Ketika beberapa lagu tetap tidak mampu membuatku berlari dan berjalan tegak, mataku mulai mencari-cari warung yang bisa disinggahi. Tidak ada warung yang siap dengan kopi panasnya, karena belum ada warung yang buka di pagi subuh dingin itu. Langkahku berhenti di sebuah warung yang masih tutup, dengan tempat duduk dipan di depannya. Aku terduduk. Menaruh kepala di sandarannya pun sudah cukup membuatku melayang. Meletakkan tas punggung menjadi bantal, merebahkan tubuh letih, melingkar menghadap ke jalan raya, aku memandang sayu beberapa kendaraan yang melintas cepat. Dan dalam hitungan kurang dari lima detik, aku terlelap…

Aku masih ingat kalau saat itu aku begitu siap menelpon untuk dijemput. Ya, akan kutinggalkan sisa 25KM perjalanan ini. Aku tak peduli DNF, Do Not Finish! Aku lebih peduli temanteman yang berpesan untuk tidak maksa dan ngoyo. Dan terutama karena aku sama sekali tidak tertarik dengan head line berita “Pelari Tewas Karena Mengantuk”. Itu jatahnya pengemudi kendaraan bermotor, bukan pelari. Dan karena lawan kata dari finish adalah do not finish, bukan mati. Aku tidak mau mati!

Tetapi, entahlah. Entah anak-anak Maumere, Tabanan, dan Banyumanik itu membawaku kemana dalam mimpi, aku tidak ingat. Dan aku benar-benar tidak tahu. (Tigaratus anak-anak yang rumahnya akan direnovasi dan dibangun agar mereka dapat hidup layak, hasil donasi dari event lari ini. Dan Anda para donatur, siapapun Anda, anonim sekalipun, ingatlah, Anda akan “merasakan” anak-anak itu, satu saat, entah dimana, entah di kehidupan yang mana.) Yang aku tahu, ketika aku membuka mata, melirik jam tangan, aku hanya tertidur 5 menit. Dan yang aku tahu, selanjutnya aku tidak merasa mengantuk, sama sekali. Aku sadar sesadar pada saat mulai start di Cibubur dan terus sadar menghabiskan kilometer demi kilometer hingga Minggu tengah hari ketika berlari melintasi garis finish di SOS Village Lembang di atas sana.

Aku bangun dari dipan warung, melepaskan earphone, memakai tas punggung dan kembali melanjutkan perjalanan. Ketika sayup-sayup terdengar suara David Gilmour yang tadi bernyanyi…

“… Year after year,
Running over the same old ground
What have we found
The same old fears
Wish you were here.”

Aku merasakan mataku basah…

(Antara Cibubur – Lembang, 19-20 Agustus 2017)

NH

Posted by:Nicky Hogan

Nicky menjalani hidup limapuluh tahun, gemar berlari empatpuluh tahun, merambah alam tigapuluh tahun, bekerja di pasar modal duapuluh tahun, suka menulis sepuluh tahun. Dan inilah tulisannya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.