“The Spirit of the Llama” adalah salah satu cerita paling berkesan selama workshop seminggu itu. Menjawab pertanyaan pada saat kunjungan ke Google, kenapa Silicon Valley adanya di California, dan hanya ada di negara bagian di pesisir barat dengan penduduk terbanyak di Amerika Serikat itu, dan bukan serta tidak ada di negara bagian lainnya.

Membawa dan menempatkan seekor llama di tempat praktek dokter gigi untuk mendampingi pasien yang sedang akan dicabut giginya? Kalau di negara bagian lain, ataupun di belahan dunia lain, dianggap ide gendeng, di California bisa jadi dianggap kreatif, inovatif, brilian. “Satu ekor? Kenapa tidak dua ekor saja, satu di sisi kiri dan satunya lagi di sisi kanan pasien?” Dan itulah yang melahirkan Silicon Valley.

(Mungkin juga seperti tulisan nyeleneh terpampang tinggi di lobby hotel tempat saya menginap, “If you obey all the rules, you miss all the fun”, dalam tata letak huruf yang tidak lazim dan terbalik-balik.)

Juga pengalaman mengesankan lainnya, sepucuk surat yang saya terima di Jakarta tiga bulan kemudian, setelah workshop, membawa saya kembali ke masa itu. Mengingatkan kembali tentang tekad, semangat dan mimpi-mimpi saya. Sepucuk surat, secarik kertas yang saya tulis tangan sendiri tiga bulan sebelumnya, di Berkeley.

Lima hari belajar berlalu menyenangkan. Menjadi mahasiswa kembali, walaupun hanya seminggu. Recharging. Sempat juga mencari variasi, berpindah hotel dari yang selemparan batu ke kampus University of California, ke hotel yang perlu tiga puluh menit berjalan kaki. Kota yang tenang dan sejuk. Touring kampus, menjelajah kota Berkeley dan San Francisco, serta menikmati kuliner. Sembari melemaskan kaki, siapa tahu masih cukup kuat untuk mengikuti race berikutnya, hari Sabtu.

Coastal Trail Runs, berlokasi di Joaquin Miller Park, Oakland Hills, sekitar 15 menit berkendara dari Berkeley. Hanya 15 menit?! Empat jam saja dibelabelain, masa’ 15 menit tak? Bukan sebuah dilema atau pilihan sulit, kan? Bukan! Jadilah mendaftar. (Kembali, yang saya sukai dari race kampung adalah pendaftarannya yang fleksibel waktu, bahkan go show sekalipun masih diterima dengan tangan terbuka. No njlimetnjlimetan.)

Uber, tidak berani mengganggu Gaby lagi, mengantar saya Sabtu pagi itu ke lokasi start, dengan peserta tidak banyak, di bawah seratus (berbeda dengan Avenue of The Giants Marathon minggu sebelumnya yang ramai dengan ratusan peserta). Bag drop cukup meletakkan saja tas bawaan dititipkan seadanya di tenda panitia, aman. Briefing sebentar sebelum start. Banyak kategori, mulai dari kids, 5Mil, hingga ultra 50K. Dengan rute full marathon berupa 2 loops lintasan milik half marathon.

Saya sudah mendaftar sebelumnya, full marathon (walaupun ketika mengakhiri loop pertama menyesal, kenapa mesti daftar buat dua kali ngeloop, Kakak?!). Argh, cerita menyesal adalah cerita klasik, cerita klise, cerita halusinasi para pelari, yang sebagian besar di antaranya layak diabaikan. Seperti pedasnya cabe.

Mungkin banyaknya Coastal Trail Runs di seluruh dunia, menyebabkan penyelenggaranya – sebuah komunitas kecil – berinisiatif menambahkan nama Cinderella di belakangnya. Padahal jalurnya sama sekali bukan cinderella yang bersahabat, trail naik turun di atas pijakan tanah merah, kerikil dan akar-akar pohon, berbeda dengan Avenue yang totally road, aspal. Tetapi kalau cinderella yang cantik, tetap. Maklum, Joaquin Miller sendiri adalah nama seorang penulis dan pujangga, pemilik tanah tersebut dulunya. Tanah yang subur ditumbuhi pohon-pohon redwoods, oak, dan pinus, yang sebagian di antaranya konon memang ditanam sendiri oleh Miller. Berlari di dalam park, dengan bonus pemandangan sepanjang jalan, Oakland Hills dan Bay Area.

Menyelesaikan satu loop kembali ke tempat start, dan bersiap melanjutkan loop kedua. Memandang sedih ke tenda panitia yang seolah melambai-lambai, memandang iri ke pelari-pelari half yang telah menyelesaikan tugas dan tengah rebahan santai di rumput. (Kakak seeh!) Terpaksa lanjut, dengan beberapa kali sempat tersandung akar pohon, nyaris terjatuh tapi tidak terjerembab. (“Waow, you have a good core!” “Thank you.”) Bangga penambah semangat. (Seperti juga “Good job!” dan “Well done!” yang betebaran sepanjang jalan, dari sesama pelari, dari pengunjung taman, dan dari para volunteer penjaga water station.)

“Never mind the outcome. Run in the moment; if the moment is in nature, run in nature, too. Focus on what you are doing and where you are doing it. You will rarely return the same as when you started out.”

Lebih dari tujuh jam untuk menyelesaikan jarak trail marathon penuh, dan ketika kembali ke garis start, yang juga garis finish, seorang Cinderella cantik menanti di sana. Memegang medali finisher. Aha, ternyata ini toh Cinderella-nya. Saya membungkuk untuk memudahkan si gadis cilik mengalungkan medali. “Thank you.”

“I know only two things. One, I will be dead someday; two, I am not dead now. The only question is what I shall do between those points.”

NH

Posted by:Nicky Hogan

Nicky menjalani hidup limapuluh tahun, gemar berlari empatpuluh tahun, merambah alam tigapuluh tahun, bekerja di pasar modal duapuluh tahun, suka menulis sepuluh tahun. Dan inilah tulisannya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.