Anakku,

Kalaulah seseorang terlahir cantik, kalaulah seseorang terlahir tampan, sebenarnya tidak ada yang perlu dibanggakan. Sama sekali. Mungkin saja teori acak semesta yang lugu tepat jatuh di atasnya, dan dia beruntung memperolehnya. Secara gratis.

Begitupun, kalaulah seseorang terlahir pintar, dengan IQ superior, atau di atas rata-rata. Keberuntungan tengah berpihak kepadanya, tidaklah pantas dia membesarkan kepalanya, mengecilkan otaknya. Stephen Hawking, “the brightest star in modern cosmology”, yang IQ-nya 160 (kelompok 0,003% dari total manusia planet ini), mengatakan, “People who boast about their IQ are losers.”

Membanggakan dan memanfaatkan kecantikan kita, ketampanan kita, kepintaran kita, semata-mata untuk kepentingan sendiri, hanyalah pecundang belaka. Sama pecundangnya ketika kita menyia-nyiakannya. Bermanfaat untuk manusia lain, dan Ibu-Bumi beserta seluruh isinya, itulah makna hidup, nilai hidup, tujuan hidup sesungguhnya. Itulah imbal-balik sepadan yang sepantasnya kita berikan kepada semesta sebagai balasan atas kehadiran kita. Siapapun kita, bagaimanapun kondisi kita, setiap kita punya tugas.

“Everything on Earth has a purpose, every disease an herb to cure it, and every person a mission.” ~ Indian quotes

Anakku,

Sepuluh tahun lalu, aku dan rombongan kecil merambah pedalaman Kalimantan, rencana kegiatan penanaman pohon yang terhambat karena banjir besar melanda dan merendam kampung tempat menetap kami. Berhari-hari terperangkap dan tidak bergerak kemana-mana, bahkan untuk sekadar keluar dari kampung itu. Tanpa listrik, tanpa air bersih, menu makan itu-itu-saja, dalam keputusasaan, Aku selalu ingat kata-kata seorang teman dalam rombonganku. Banjir dan aliran air ini tidak bersalah, dari dulupun mungkin memang daerah ini adalah jalur airnya, manusialah yang abai, kitalah yang salah.

Bumi tidak pernah bersalah. Ibu-Bumi tidak pernah marah. Mother-Earth tidak pernah menghukum. Juga hari-hari ini, ketika wabah membawa kematian tiada henti di seluruh penjuru bumi. Bumi tetap bumi yang sama, yang mengasihi, yang apa adanya, yang mengalir di jalur airnya. Kecantikan ketampanan kepintaran kitalah yang telah membutakan, keegoisan ketidakpedulian kesombongan kitalah yang telah menciptakan; bencana demi bencana.

“Kindness, quite simply, is the rent we must pay for the space we occupy on this planet.” ~ Robin Sharma

Salam Hari Bumi, Nak

Ayah

Posted by:Nicky Hogan

Nicky menjalani hidup limapuluh tahun, gemar berlari empatpuluh tahun, merambah alam tigapuluh tahun, bekerja di pasar modal duapuluh tahun, suka menulis sepuluh tahun. Dan inilah tulisannya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.