Kenapa kamu diam saja?
“Dulu saat kita bertemu, kamu pikir aku pendiam. Ketika kamu bicara, kamu berharap aku diam. Sekarang, kamu telah mengenal aku, dan kamu malah takut ketika aku diam.”
“Aku baik-baik saja.”
Itu adalah kalimat bohong yang paling sering diucapkan.
“Ketika kita tidak membutuhkannya, dia hadir. Ketika kita membutuhkannya, dia malah berakhir.”
Begitulah cinta.
“Aku mencintaimu.”
Tidakkah aku akan menjadi orang yang paling menyakitimu?
“Kehilanganmu, tak akan terjadi padaku.”
Jangan pernah berkata begitu, kehidupan selalu punya cara aneh membuktikan kamu keliru.
“Jadi, aku akan kehilangan kamu?”
Tidak, kamu tidak akan kehilanganku, karena kamu tak pernah memilikiku.
“Aku tak akan menangis karena itu.”
Aku tahu, kamu hanya akan menangis ketika kamu tak ingin kehilanganku.
“Aku berharap tidak.”
Aku sudah melihat airmata di sudut mata kirimu, kesedihan.
“Berapa lama untuk melupakanmu?”
Duapuluhtujuh hari…
“Dan ini sudah sebulan.”
Dan 15 bulan.
“Mustahil untukku setelah ini, berteman denganmu.”
Ya, ketika kamu tetap mencintaiku.
“Dan setelah ini aku berharap tidak lagi membawa perasaan tentangmu.”
Anagapesis.
“Bagaimana kalau pada akhirnya aku hanya memiliki aku?”
Bagaimana kalau itu ternyata cukup?
“Kamu telah meremukkanku.”
Aku tahu, tapi aku juga tahu bahwa kamu tak terkalahkan, tak akan.
Maafkan, aku akan bertanggung jawab untuk semua yang telah kuucapkan.
“Tak perlu khawatir, aku juga akan bertanggung jawab untuk semua pemahamanku.”
“Jika segala sesuatu adalah mungkin, lalu mungkinkah segala sesuatu itu tidak mungkin?”
NH
Nicky Hogan 