Ketika kamu bertanya apa yang aku pikirkan selama berlari jauh kemarin, aku terdiam, berpikir, dan tidak mampu menjawab pertanyaan sederhana itu.
Read More
KNOW ME BETTER. LIKE ME LESS.
Ketika kamu bertanya apa yang aku pikirkan selama berlari jauh kemarin, aku terdiam, berpikir, dan tidak mampu menjawab pertanyaan sederhana itu.
Read MoreMungkin kalimat bijak yang satu ini juga diciptakan untuk para pelari, “Always put yourself in other’s shoes. If you feel it hurts you, it probably hurts the other person, too”
Read MoreDan terutama, sekali lagi pengalaman “mengemis” donasi, pelajaran paling berharga darinya. Belajar untuk tidak perlu membawa perasaan. Tidak perlu tidak percaya dengan penolakan, tidak perlu marah dan sakit hati, tidak perlu sedih dan patah hati. Belajar melompat saja langsung ke tahapan akhir proses dalam menghadapi sebuah kenyataan; tahapan berserah, tahapan menerima kenyataan, apa adanya. Bukan urusan kita merespon. Itu urusan semesta, urusan Tuhan. “Kita hanya menyampaikan…”
Read More“Penderitaan sama dengan rasa sakit dikalikan penolakan”. (Persamaan yang sederhana namun saya mempercayainya, powerful, untuk lari dan untuk seharihari.) “Perbesar penolakan, dan penderitaan akan semakin besar pula. Hilangkan penolakan, nihilkan penolakan, dan penderitaan menjadi tiada.”
Read More