TERLANJUR SAYANG

Investor yang membeli saham (dan reksa dana) dengan harapan uangnya tidak dikonsumtifkan (diboroskan), dan tidak tergerus inflasi (nilainya menurun), yang berinvestasi untuk simpanan bekal rencana nikah, punya bayi, anak sekolah dan kuliah, hingga keinginan pensiun tua makmur, plus mimpi indah financial freedom, jelas sudah, itulah “mengamankan aset”, mengubah bentuk aset uang anda yang rentan ke bentuk instrumen lain, untuk tujuan mengamankan. Kenaikan harga saham, plus dividen berkala, menjadi harapan agar mampu menaikkan (baca: mengamankan) nilai asetnya, untuk nantinya cukup menutupi semua kebutuhan keluarga dan kehidupan, serta mimpi masa depan di kemudian hari. (Syukur-syukur semesta berbaik hati, ada hasil lebih.) Itulah yang namanya investasi. Itulah pengertian mengamankan aset. Titik. Sederhana.

Read More

INVESTULATOR

Berkembangnya waktu, akibat peran media massa juga sih, satu istilah saja -lebih simple- yang umumnya digunakan, “investor”, untuk setiap pelaku; pokoknya yang jual dan yang beli tanpa peduli alasannya, produknya, dan pakai duitnya siapa. Di pasar saham dan crypto misalnya, yang kita dengar adalah jumlah investor sudah sekian juta orang, dan bukannya jumlah spekulator, atau misalnya ada seminar investasi pasti cuan, bukannya seminar spekulasi tanpa tekor. Tentu saja, dibanding kata “spekulasi dan spekulator”, “investasi dan investor” terdengar lebih keren, cool, tidak memalukan mertua dan jauh dari cibiran tetangga.

Read More

BEBEK-BEBEKKU

Fakta per tanggal 24 Februari 2021, transaksi year to date di BEI, rata-rata per hari Rp 18 triliun, 80 persen dilakukan oleh investor domestik, sisanya oleh investor asing.

Berita per tanggal 24 Februari 2021, “Mulai tanggal 26 Juni 2021, BEI akan menghapus kode broker pada running trade, dan enam bulan setelahnya, akan menutup tipe investor, domestik dan asing.”

***

Investor A : Lalu gua harus gimana?
Investor B : Ya gak gimana-gimana.

Investor A : Apanya yang gak gimana-gimana? Kalau gak ada kode broker dan tipe investor, terus gimana gua trading?
Investor B : Ya udah sih, biasa aja kali.

Investor A : Ini mah sama aja blind date, either gua dicipok atau ditabok.
Investor B : Makanya kalau investasi tuh jangan ngekor kayak bebek, yang dilihat kok kode broker sama tipe investor, bingung sendiri pan lu sekarang.

Investor A : Lha terus lu gimana?
Investor B : Gua? So what gitu lho. Beli saham tuh yang dilihat perusahaannya. Sama aja kayak lu ke pasar beli semangka, masak bukan semangkanya yang dilihat, tapi malah merhatiin emak-emak mana aja yang beli, terus ikutan. Jiaahhh.

Investor A : Gua pan ngikut mayoritas.
Investor B : Makanya mikiirrr. Jangan-jangan bagus juga tuh aturan baru, biar lu tambah pinteran. Dikit.

***

Kenalkan, Investor A dan Investor B adalah investor-investor ritel asing yang selama ini bertransaksi di bursa efek kita.

The End.

Read More