Itu nama panggilan yang dia sampaikan ke saya. Entah dia memperoleh alamat email saya dari mana, saya tidak tanyakan. Dan buat saya itu tak penting. Dia membaca berita rilis buku kedua saya, dan dia tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, informasi tentang investasi saham.
Investasi, saham, pasar saham, pasar modal sudah seriiing (dengan 3i, seperti bunyi emailnya ke saya) sekali dia dengar setiap hari, baik lewat radio, televisi, maupun internet. Dia penasaran, dia tertarik dan dia pengin.
Namun seperti biasa, argh, orang-orang sekitar selalu menjadi penghambat (sekali lagi, orang-orang yang belum tentu mengerti benar investasi, saham, dan pasar modal). “Bahaya!” dan “Saham itu cuma buat orang-orang banyak duit aja” dan itu selalu mematahkan semangat. Juga semangatnya.
Melalui email, saya jelaskan singkat mengenai dua pernyataan dalam tanda kutip di atas. Dan berjanji akan mengirimkan CD audio buku itu ke alamatnya. (Semoga bisa segera dia terima di alamatnya yang tanpa nomor rumah itu.) Dia tinggal di Temanggung, Jawa Tengah. Oh ya, Atul adalah seorang penyandang disabilitas netra…
Di email ke sekian, saya menjadi penasaran, menanyakan pertanyaan bodoh, bagaimana dia menulis dan membaca email. Dan saya diajari bagaimana menggunakan aplikasi pembaca layar, dituntun langkah demi langkah. (Canggih ya, terimakasih Atul.)
“Perkembangan tekhnologi memang benar-benar. Kadang sampai bikin lupa kalau saya tunanetra.”
Dan saya meleleh…
NH