Di halte itu aku duduk,
Es kopi susu sisa setengah
Harusnya untuk ongkos ojek ke rumah
Setelah tujuh putar melingkari stadion GBK
Gerbang wakil rakyat bersahabat untuk pangkalan sementara
Di atas trotoar para supir taksi taruhan catur bercengkerama
Seorang ibu bergegas pulang mendorong gerobak ketoprak merah
(Malam ini dia akan mengajak anaknya makan seafood tenda, untuk hadiah ulang tahunnya yang kelima)
Di halte itu aku menunggu,
Tidak ada lagi yang melintas
Tidak ada lagi yang terlintas
Tokoh-tokohku telah mati satu per satu
Tidak ada ucapan simpati dan belasungkawa
Seolah semua pasrah
Atau ikut menikmati kematiannya
Di halte itu aku rebah,
Senjakala dan bergelayut langit jingga
Aku berbaring lelah
Berharap seseorang datang memapah
Tak peduli dibawa kemana
Juli 2020
NH