Di Message IG saya muncul pesan, “Kasih pinjem saya modal dong om, untuk Main saham”.
Mari saya jabarkan kesalahan-kesalahan tulisan di atas. Pinjam, bukan pinjem. Om seharusnya dengan huruf O besar, karena berupa panggilan. Main seharusnya main, dengan huruf m kecil.
Sebagai guru les bahasa tanpa dibayar, itu yang dapat saya ajarkan. Dan sebagai pengecimpung (ada istilah ini?) di dunia saham, berikut yang ingin saya sampaikan.
Ponakanku (karena saya dipanggil Om) terkasih, jangan main saham! Dia bukan untuk mainan, karena dia bisa membuat kita lebih kaya sejahtera bahagia. Kalau yang namanya mainan, biasanya hanya sekadar memberi rasa senang, plus bayar, tapi tidak menjadikan kita kaya sejahtera. (“Makanya para pemain saham banyak yang kehilangan uangnya, karena mereka harus membayar untuk bermain.”)
Ponakanku tercinta, kalau maksudmu bukan main saham tetapi beli saham, jangan dengan modal pinjaman! Pakailah dana sendiri, sekecil apapun (Oh gosh, ya sekecil apapun), yang memang disisihkan untuk kamu foyafoyakan puluhan tahun nanti, saat seumur Ommu ini. Dana sendiri yang bukan uang kuliah, bukan uang dapur, bukan uang usaha, bukan uang darurat. Bukan uang orang.
Ponakanku tersayang, mungkin saya salah mengartikannya seperti di atas, mungkin maksudmu memang beneran (maksudnya sungguh-sungguh) mau Main saham dengan modal pinjeman. Dan itu diajukan ke saya. Baiklah. Bolehkah saya sarankan terlebih dahulu untuk banyak membaca? Tidak perlu modal, tidak perlu pinjam, tidak perlu dikembalikan. (Termasuk dan terutama baca tulisan-tulisan saya, “know me better, though you may like me less”.) Setelah itu kembalilah ke saya, baru akan saya jawab pesanmu. Muacchhh.
NH