“Tidak ada jalan pintas menuju kaya.” Kalau gak setuju, jangan diterusin bacanya. Kita pinjam istilah “split-second syndrome”-nya Malcolm Gladwell, siapa tahu nyambung. Begini kira-kira. Kesalahan terlalu mudah dimaklumi sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari. Kenyataan pahit seolah sulit dihentikan dan dikendalikan, dianggap sudah terlalu biasa. “Korban investasi bodong, atau binomo, atau robot tralala, dan sejuta…
Read MoreSENANG
Senang. Siapa tidak senang dengan banyaknya tambahan jumlah investor baru di pasar modal tahun lalu? Tiga juta enam ratus tujuh puluh ribu investor baru reksa dana dan satu juta tujuh ratus enam puluh ribu investor baru saham. Naik lebih dari seratus persen dibandingkan dengan tahun 2020. Lonjakan yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, menembus angka sepuluh juta total investor pasar modal Indonesia. Semua senang.
Read MoreTERLANJUR SAYANG
Investor yang membeli saham (dan reksa dana) dengan harapan uangnya tidak dikonsumtifkan (diboroskan), dan tidak tergerus inflasi (nilainya menurun), yang berinvestasi untuk simpanan bekal rencana nikah, punya bayi, anak sekolah dan kuliah, hingga keinginan pensiun tua makmur, plus mimpi indah financial freedom, jelas sudah, itulah “mengamankan aset”, mengubah bentuk aset uang anda yang rentan ke bentuk instrumen lain, untuk tujuan mengamankan. Kenaikan harga saham, plus dividen berkala, menjadi harapan agar mampu menaikkan (baca: mengamankan) nilai asetnya, untuk nantinya cukup menutupi semua kebutuhan keluarga dan kehidupan, serta mimpi masa depan di kemudian hari. (Syukur-syukur semesta berbaik hati, ada hasil lebih.) Itulah yang namanya investasi. Itulah pengertian mengamankan aset. Titik. Sederhana.
Read MoreI LIKE MONDAY
Berkecimpung lama di pasar jangan sombong, tidak menjamin kok jadi jagoan yang lebih lihai dari si pemula, dan sebaliknya, baru memulai lembaran hidup baru sebagai investor jangan minderan, gak ada tuh dalil yang bilang bakal kalah kinclong sama para bangkotan itu.
Read More