Senin malam, hujan sempat rintik, Jakarta yang padat, setelah menunggu limabelas menit, pesanan Grab saya tiba juga.
Selalu ada yang menarik ngobrol dengan supir Grab, terkadang hal mengejutkan, seperti dengan Ho, seorang salesman yang menghabiskan waktunya sore sampai jam 9 malam ngeGrab, sebelum pulang ke Karawaci, pengemudi yang mengantar saya kali ini, setelah 3 order yang sebelumnya dicancel-cancel.
Dari tema BeritaSatu, lokasi penjemputan, hingga tiba-tiba obrolan melompat ke dunia saham. Ho, menyebut nama Lo Kheng Hong. Waow! Mengeluh, minat menjadi investor saham, hanya saja tidak tahu bagaimana memulainya, dan apa yang harus dilakukan. “Sasaran empuk”. Banget. (Yummy, taring langsung keluar.)
Selalu untuk menjawab pertanyaan serupa, saya akan menyebut Sekolah Pasar Modal, cek dan daftar di website IDX. Ikut sekolah gratis, plus langsung buka rekening saham. Sehari kelar. Semudah itu.
Berikutnya? Lha, Ho malah menyebut nama Unilever. Ho seolah seorang calon petarung yang telah lama mengamati arena, namun tidak kunjung melompat ke ring tinju karena tidak tahu harus bagaimana. Tugas menjadi begitu ringan. Jalanan mendadak lancar, hujan batal turun, belokan terakhir tiba di rumah.
Saya merogoh ransel hijau tosca saya, menyodorkannya tips ukuran besar, buku “Simple Stories for a Simple Investor”.
Nite Ho, harapan terbaik untukmu.

NH