Lombok Bangkit (3/3) – Heading Into The Unknown

Sementara aku masih terbaring. Belum banyak kemajuan berarti. Fisioterapis, Tita dan Reki bergantian membantu, dengan es batu, kompresan, pijatan dan tekukan. Setiap kali aku mengerang, Tita akan berkata, “Ekspresif ya, Om.” (Belakangan aku baru tahu kalau maksudnya, “Galak sekali, Om.) Lexi menghampiri, memberi isyarat waktu sekitar 15 menit lagi untuk meninggalkan check point, pukul 14:30 beranjak menuju garis finish.

Read More

Lombok Bangkit (2/3) – Do You Wanna See Me Crawl?

Sesekali aku harus mencari bidang tanah datar -dan rindang- di pinggir jalan aspal, untuk berhenti. Berdiri sejenak. Tidak mampu melangkah, hanya berharap dapat mengendurkan sedikit otot-otot paha dan betis yang terus mengeras. Lalu melanjutkan langkah dengan postur semakin membungkuk, kepala tertunduk dalam. Petugas fisio yang melintas, sempat menepi untuk memastikan kondisi baik-baik saja. Mungkin aku akan butuh bantuan mereka nanti di check point depan. Atau mungkin juga tidak. Aku sangat jarang atau nyaris tidak pernah berurusan serius dengan fisioterapis di setiap kegiatan lari jauh.

Read More

Lombok Bangkit (1/3) – Azura

Azura mungkin tidak mengerti apa yang sedang dilakukan empat Laskar Pelari ini, Adita, Carla, Erry, dan Nicky, ditemani Januar, Bliagus, Etha, dan Romi, berlari sejauh 60K, dari Tanjung ke Bayan, Lombok Utara. Azura belum mengerti berapa besar angka donasi miliaran rupiah yang telah dikumpulkan, yang digagas perkumpulan IOA melalui charity run Lombok Bangkit untuk pelatihan guru-guru di sana. Azura kecil mungkin juga tidak mengerti apa yang telah terjadi dengan keluarga dan kediamannya, tiga tahun lalu, Agustus 2018, ketika gempa bumi beruntun, ratusan kali, telah memakan korban ratusan jiwa, meluluhlantakkan ribuan rumah di kabupaten termuda di pulau Lombok, yang baru berusia tiga belas tahun itu.

Read More

RUNVENTURE: SAMARINDA-BALIKPAPAN

Setelah Barelang, Takengon, Makassar-Maros, ini kali keempat Indonesia Ultra 100 mengadakan ekshibisi, langkah-langkah kecil awal merangkai idealisme dan impian besar menyambut Indonesia Emas di tahun 2045 nanti. Sekali ini, rute SamBal (Samarinda-Balikpapan), walaupun hanya porsi setengah, menempuh 50K untuk target 8 jam. Sembilan pelari dari Jawa, bergabung dengan teman-teman yang antusias dan sungguh supportif dari komunitas lari daerah di Kalimantan Timur itu.

Read More