Menurut KBBI, “geli” berarti: 1 n perasaan seperti ketika dikitik-kitik (digelitik); 2 a hendak tertawa karena lucu dan sebagainya; 3 a merasa dan terasa adanya kelucuan; 4 v merasa ngilu atau nyeri seperti mendengar orang mengikir gergaji dan sebagainya; 5 a agak jengkel.

“Kalau belum jual, ya belum untung atau belum rugi!”

Membaca pernyataan itu, saya merasa geli. Sungguh. Hanya saja entah definisi geli yang mana.

Halah, untung ya untung saja. Sebaliknya, rugi ya rugi saja. Kalau saham yang kita beli naik, ya kita sudah untung toh, Dek. Tinggal urusannya kita mau jual atau tidak. Istilah kerennya, realisasi. Itu saja. Tapi judulnya tetap sudah untung.

Dan ini, ini yang lebih penting. Soal kalau harga saham kita turun dan rugi. Kenapa mesti menghibur diri dan membohongi diri dengan mengatakan belum rugi kalau belum dijual. Wis tekor. Titik.

Baiklah, supaya tidak sendirian dan terkesan akademik, saya buka kembali kitab “Intelligent Investor”.

“Dua psikolog brillian, Daniel Kahneman dan Amor Tversky, telah membuktikan bahwa penderitaan karena kerugian finansial memiliki intensitas dua kali lebih besar dibandingkan dengan kesenangan karena mendapatkan keuntungan dalam jumlah ekuivalen. Memperoleh keuntungan sebesar $1.000 dari saham terasa enak – namun kehilangan $1.000 menimbulkan pukulan emosional lebih dari dua kali lipat lebih kuat.”

Ketika kita mendoktrin otak kita bahwa kita belum rugi tadi, syaraf derita kita bakal ikut mengingatkan, “jangan dijual dong, sakitnya dua kali lipat nih”, jadilah kita tidak menjual saham kita. Kombinasi dan pembenaran yang sempurna, bukan? Lalu?

Andaikan sejak awal kita beli saham untuk tujuan jangka pendek, dan kalau “semua indikator trading” sudah mengatakan “jual”, tidak bisa tidak untuk tidak menjualnya. (Apalagi kalau robot yang memerintahkan; ini untuk kita yang percaya robot.) Walaupun sakiittt, jangan membohongi diri dengan tidak menjualnya, hanya karena alasan “belum jual belum rugi” itu. Sedangkan andai sejak awal kita beli saham untuk tujuan investasi (jangka panjang)? Hm, ada masalah?

Itu kalau cerita rugi. Kalau untung? Tidak perlu dibahaslah ya, kan dah terasa enak.

NH

Posted by:Nicky Hogan

Nicky menjalani hidup limapuluh tahun, gemar berlari empatpuluh tahun, merambah alam tigapuluh tahun, bekerja di pasar modal duapuluh tahun, suka menulis sepuluh tahun. Dan inilah tulisannya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.