Gambar poster talk show investasi via medsos saya diposting seorang teman di group WA “angkatan baheula”, seorang teman iseng yang telaten menyapa pagi siang sore malam di group. Dia rajin mengincar postingan saya, beda tipis antara kagum atau rundung.

Hitungan sejam, postingan dua teman lain muncul menanyakan saham apa yang bagus. Saya sering ragu, bukan dengan jawaban saham bagusnya, tetapi dengan niatan serius dari pertanyaan itu. Untuk meramaikan chatkah, untuk basa-basikah ataukah serius nanya.

Sama seperti ragunya saya dengan pertanyaan, apakah sekarang saat yang tepat untuk membeli saham. Pertanyaan yang bukan hanya disampaikan saat indeks saham jatuh, juga saat-saat lain ketika indeks berjaya, atau kapanpun. Saya tidak pernah tahu seberapa serius niat sebuah pertanyaan macam ini ketika dilontarkan. Coba-cobakah? Padahal pertanyaannya serius banget. Asli. Buat anak kok coba-coba.

Saya suka dengan jawaban, “Waktu yang paling tepat untuk membeli saham adalah ketika kita punya uang.” The best time to invest is when we have money. Punya uang? Uang “dingin” untuk masa panjang dan masa depan? Beli! Titik. Salah, tanda seru. Saya akan selalu menjawab sama, entah lima tahun lalu, entah 2018, entah akhir tahun lalu, pun saat-saat ini di tengah krisis pandemi. Saya anaknya konsisten, untuk yang satu ini.

Di group WA tadi, saya mengetik, “Japri ya.”

Ternyata kedua teman saya serius, syukurlah, empat menit kemudian japrian masuk. Satunya lagi, beberapa menit setelahnya. Tidak cukup dengan tulisan, sang teman menelpon, berbincang banyak hal. Tentang saham ini-itu pastinya, juga tentang bisnisnya yang tengah drop 65%, dan tentang uangnya yang habis ludes akibat “investasi” di produk tetangga sebelah. (Untuk yang terakhir ini dia tertawa garing, saya ikutan tertawa, keras dan puas. Eh!)

NH

Posted by:Nicky Hogan

Nicky menjalani hidup limapuluh tahun, gemar berlari empatpuluh tahun, merambah alam tigapuluh tahun, bekerja di pasar modal duapuluh tahun, suka menulis sepuluh tahun. Dan inilah tulisannya.

5 replies on “PUNYA UANG?

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.